Pigura yang Pecah
Aku telah memasang lukisan dirimu dalam sebuah pigura yang indah. Bingkainya adalah kayu yang tinggal mendapatkan sedikit polesan akan berubah warnanya menjadi indah. Kulukis dirimu pada mixed media yang akan awet puluhan tahun. Dan telah kupasang sementara kaca yang melindungi gambarmu dari debu. Lalu kusampaikan lukisan itu padamu. Aku benar-benar kaget. Kau tak suka. Aku benar-benar kaget sampai pigura itu jatuh dan pecahan kacanya mengenai kaki-kakiku hingga berdarah. Aku meringis. Tak pernah kubayangkan kejadian itu terjadi. Aku memang sempat punya kemungkinan terburuk yang bakal aku alami. Semua telah sesuai dengan pesananmu. Aku juga sempat membayangkan bagaimana bila pigura lukisanmu itu terpasang begitu mempesona di rumahmu. Warnanya klop dengan warna rumahmu. Aliran lukisannya juga sama dengan yang kau suka. Pernak-perniknya juga banyak yang persis kau harapkan. Aku tahu alasanmu.. Bingkainya kurang mewah, kayunya bukan kayu pilihan, dan garis alirannya kurang tegas. Aku paham itu.
Comments
Post a Comment